Minggu, 26 Desember 2010

patah hati

Pada saat hari gelisah
hujan menimpa derasnya
denting keras sang waktu pun melambat, menusuk pendengaranku
berderu-deru membisingkan kalbu, antara rintik air langit dan denting masa per detik
tanpa batas...
hingga matahari menutup kantup, sampai aku mati pulas

adalah cinta yang membuatku gelisah
aku harus menolak nafsu
aku harus membuat sekat fantasi
aku harus membenci ia yang kucintai
ia sebenarnya telah berakad suci
ia sesungguhnya telah mengikat hati
ia telah berada di altar yang tidak ku ketahui

tak ada daya menjerit, karena dada menyempit memaksaan setiap helaan nafas masuk, begitu terasa sakit
kaki dan raga melemah, terkulai lesu pada kasur dan angin semu

aku patah hati pada pria suci...

Jumat, 24 Desember 2010

materiah materiah durjana

lihatlah diriku sombong,
tersesat pada jalan tanpa belokan.
kesadaran adalah hal yang memuakkan
tetap tenang pada kelurusan zaman.
bangga! jadi pengikut kekapitalan.
alur itu disadari terus merasuk, merasuki...

ini era jahiliah digital.
massa ketika seni dan HAM jadi alasan.
zaman kepura-puraan, madani katanya!
aku bagian itu.
dari kepura-puraan,
tak ada daya menolak, dan diperdaya karena menerima.
beginilah...
hidup pada diri berprinsip ilusi.

langit biru untuk darah biru
langit merah untuk darah merah
di negeriku.
yang pintar yang bermodal
yang bodoh yang meminta-minta
di negeriku.

olalala...
di zamanku, bahkan tak mengenal Tuhan.

ketika agama jadi hal yang dipisahkan,
ketika moral jadi sebuah ketabuan,
ketika hati bukan lagi jadi keputusan.
ketka materi jadi sesuatu yang diprioritaskan.
maka...
aku tinggal menunggu manusia-manusia bahagia fana.
ia mengenal cinta. iya
ia mengenal cita. iya
iya mengenal mimpi. iya
ia bahkan berharap. iya
iya mereka dapat.
tapi ini tentang fana, fatamorgana.
sia-sia kurasa,
cinta, cita, mimpi,harapan.
enyah mereka.

karena materi jadi alasan murtadnya,

Jumat, 17 Desember 2010

Pesan Awan

awan hitam datang,
pada saat yang sudah ku duga,
raga telanjang dan jiwa mabuk kepayang,
indera tak guna, hanya hati yang gumam gelisah,
"mau mati saja," pikirnya bodoh.
"ah, jangan. nanti aku masuk neraka." nuraninya menimpa.
lalu aku bicara...
"ini tentang hati atau logika?"
adalah kelu bagiku,
ketika akal merayu, ketika hati pura-pura dungu,
awan tambah kelam, bintang hilang, matahari tenggelam, bulan pun tak kunjung berbayang.
pekat hitam dan hampa yang tersisa.
hampa dan pekat hitam yang dirasa.
aku bersama pikir dan nurani, bersembunyi pada tirai-tirai ilusi.
aku dengan akal dan pikiran, bersandar pada pilar-pilar sisa khayal.
sedih, airmata itu kering,
luka, raga-raga dan jiwa-jiwa tak berdaya,
terhempaslah aku...
hati menggerutu dan pikir jadi beku.
sampai saat ini, awan hitam enggan pulang, ia tenang di atas ubun-ubunku.

"aku pergi, jika di akalmu bukan ilusi. aku seketika hilang, jika di hati mu tak lagi khayal." bisik sang awan pada helaan nafasku.

Kamis, 09 Desember 2010

hancur

ah. apa guna
sungguh aku tiada artinya
jauh melangkah, demi sedikit gengsi
keringat tercurah, dengan dusta
cita-cita, katanya !
tiada artinya...
sungguh...

Rabu, 08 Desember 2010

andai aku bukan pemimpi

andai.
andai.
andai.
andai kata andai tak pernah ada !
bagaimana jadinya pemimpi tak tahu diri seperti ku?

aku mimpi.
ketika realita menyiksa.
aku mengharap.
ketika mimpi juga menyiksa.
aku berandai-andai.
saat harap jadi menyiksa.

andai..
adalah duka yang manis.
andai..
adalah hiburan kelu.
andai..
adalah penyesalan.
andai..
bahkan Tuhan tak suka kata andai.

apa aku tanpa andai?
manusia yang kering asa,
manusia yang tak merasa cinta,
manusia hampa,

andai
aku bukan pemimpi.

Senin, 06 Desember 2010

Sahabat

Tuhan menggandeng tanganku...
mengatur nafasku yang terengah,
masuk pada celah aliran darah nadiku yg kotor,
Dia tidak pernah meninggalkanku, bahkan ketika aku mengecewakannya,
Tuhan...
Engkau sahabatku.

Minggu, 28 November 2010

atheis

Tuhan...
aku sangat percaya Engkau ada.
Engkau tidak menjelma, tapi pertolongan-Mu selalu nyata.
ada saja cara Kau membuatku untuk tidak berpaling.

tapi sering imanku goyah.
aku seperti orang atheis.
kadang-kadang aku tak percaya takdir.
aku berontak, kenapa Kau menciptakan ku sedang aku selalu menderita.
aku berlari menjauh dari-Mu, menenangkan diri pada dunia.
aku tahu, aku salah.
aku tahu, aku tidak tahu apa-apa.
aku tahu, aku berarti tidak mengenal-Mu dengan baik.

Tuhan...
aku seperti garis hitam pada gambar pemandangan.
aku bukan warna yang diinginkan.
aku berbeda dengan mereka, orang di sekitarku.
aku malu, Tuhan...
aku merasa tidak adil saja.
aku tahu, aku berpikir seperti ini, dan aku salah.
aku salah.
sekali lagi,
aku salah!
tapi aku menyesali kelahiran diriku.
Tuhan...
ampuni aku,
akhir-akhir ini, aku seperti orang atheis.

apa aku sedang di uji oleh-Mu, Tuhan?
supaya aku selalu mengingat-Mu?
Kau ambil bapakku, Kau ambil Ibukku, Kau ambil semua jiwa dalam hidupku.
sesungguhnya, kau menyiksaku.
ampuni..
ampuni..
aku sedang merasa sangat sedih dan malu pada hidupku.

Tuhan,
aku shalat lima waktu,
dan aku tak mau Kau menjauhiku...

Tuhan...
aku yakin Kau selalu dekat.
memang terasa saat ini

Senin, 22 November 2010

ingin cepat berakhir

dia hanya tidak merasa,
jika aku terpesona.
dia hanya bersikap seadanya,
sedang aku memfantasikannya.
dia merasa biasa,
dan aku sangat mengagumi dia.
dia menghancurkan batas-batas realita,
dia...
aku sedang dimabuk asmara!
semoga cepat berakhir,
semoga...
semoga saja!

Selasa, 16 November 2010

Mati, Matilah !

lusuh tubuh
bergadang sepanjang gelap dan terang
sayu matanya, memerah dan hitam di kelopaknya
karena menggandeng waktu pada mesin pendorong hawa nafsu
gigi-gigi pasrah berkarat, ilir semilir bau bau tak risau hirau
mati.
ia tak tahu matahari menyepi di ufuk barat
ia tak tahu kapan fajar menyapa
ia tak tahu dimana angin punya mata
ah!
bahkan ia tak tahu matahari seperti apa.
ia juga tak pernah kenal kompas dunia.
ia, mati.
muka seperti penggorengan penuh minyak
atau tanah lapang dengan batu-batuan
bisa juga seperti tumpukan sampah di bantar gebang
tak punya rupa
bukan muka, mungkin
mati.
ia asik sendiri
dengan elektronik musyrik
tertawa-tawa pada dunia yang melebihi hal supranatural
mati merasa hidup!
badan daki semua
ramput kutu semua
bau pesing
bau segala rupa
mati.
merasa biasa saja
lama...
lama sudah.
mati pergi.
pada saat fajar masih dibelakang pintu timur
saat orang-orang terlelap dan bermimpi tentang kekasih mereka
ia keluar dan tak ada siapa-siapa
mati menganggap dunia mati.
mati.
kembali pada mesin nafsu
matahari tak pernah ingkar janji untuk bertemu
mati sudah kecewa bahkan sebelum fajar
matahari tak menunggu mati
sampai senja jumpa, mati tetap mati.
ia tersenyum sendiri di depan layar televisi.
mati.

fatamorgana

sesaat.
harap sesaat.
sesaat.
aku mengumpat sesaat.
sesaat saja.
aku melayang-layang.
cuma sesaat.
ya!
cuma sesaat.
gila...
bagaimana mungkin tiba-tiba aku melihat matahari di malam hari.
bintang berkerlap-kerlip pada terik siang bolong.
sesaat.
sesaat.
hempas nafas terhempas.
sesaat, aku sangat bahagia.
sesaat saja.
ku tahu ini sesaat.
aku.
kecewa.
lebih baik tak sesaat sekalipun.
sakit!

qurban

allahu akbar allahu akbar allahu akbar
laailaaha illalahu allahu akbar
allahu akbar
walilla hilham...

malam ini takbir kembali bergema.
besok sudah hari raya.
suka cita.

malam terasa anggun.
jiwa-jiwa menghangat.
mereka rela.

takbir itu masuk hatiku.
menangis saja.
aku ikhlas.
hidup itu sesama..
rela.
berkorban.

iman

pikiran.
hati.
langkah.
ridho-Nya.

Minggu, 14 November 2010

-

menyesal?
tidak.
kenapa?
kecewa.
pada?
diri dan penguasa.
lalu?
melamun lagi.
jadi?
cuma mimpi.
sia-siakah?
tidak.
terus?
gagal saja.
cukup?
jalan terlalu panjang.
masih beharap?
realistis dan optimis.
kemana kau akan pergi?
pada realita di jujung mimpi.
katanya realistis?
arti yang berbeda.
ah kau penghayal!
iya.
kau begitu saja?
ya!
lalu, apa rencanamu?
bermimpi lagi.
kau bodoh!
tidak.
lalu?
hanya optimis.
bohong!kau gila!
tidak. iya.
gila!
sedang.
kau tak tahu malu?!
pemalu saja.
kau sombong padahal kau tak tahu arah!
tidak. aku tahu arah kemana.
bohong!
tidak.
lalu?
Tuhan tahu aku.
.
.

gelisah

gelisah.
gelisah.
gelisah.
tetap ceria!

tersenyum saja,
dan hati terhimpit jerit,
tak kuasa...
tak bisa...

mata berkaca-kaca,
cukup sudah.
aku,
ah...
nafas terengah.
cukup sudah.
cukup.
cukuplah...

tak punya petunjuk waktu,
tak tahu kemana jarum mengarah,
mereka pertanda...
masa ke masa,
jika aku tiada.

berputar-putar dilangkah yang tidak berubah,
berlari pada realita di ujung mimpi,
oh...
celah nafas, lelah katanya!

ditemani koran dan angin cuaca dingin,
aku kembali lagi melamunkan,
tak percaya rasanya,
aku tiada,
aku tak berdaya,

kali ini..
pada mimpi di ujung realita.

13.15
alasyari unisba

malu

pandangan tajam,
hati teriris.
percaya dirilah,
sudah cukup.
aku hanya tersiksa.

Sabtu, 13 November 2010

sajak campuran. november 2010.

Minggu Pagi


Selamat datang, imeh!

Di waktu yang sepi.

Dimana tawa adalah duka.

Dan menangis jadi hiburan indah.

Bersenang-senanglah dengan segala kecewa,

habiskan akhirnya,

kau menyesal bukan?

Selamat...


Menumpang


Kenalkan aku pada para penguasanya,

aku akan cerita,

aku tidur dan cinta

aku merasa, disini nikmatnya bahagia,

jadi anjing tetangga,

tawa layak mereka,

pikir lebih dari mereka,

tetap saja aku hanya anjing tetangga.

Seberapa kencang gonggonganku,

takkan pernah terdengar oleh si penguasa.

Aku hanya...

terlalu cinta...

pada unisba.

Pada fikom.

Pada suara mahasiswa.

Pada jurnalistik.

Ya!cinta.

Menumpang saja...


Kampungan!


Katakanlah:

Puisi picisan itu kampungan.


Aku mencintainya,

Aku tergila-gila padanya,

Aku menginginkannya,


Rasa.

Itu cuma rasa.

Itu cuma lampiasan rasa.


Salah?


Katakanlah:

Aku kampungan.




Lelaki


Makhluk penuh fantasi.

Jadi imajinasi

ya.


Kalah


Lelah.

Lelah menghitungi langkah.

Tidak sia-sia,

hanya kecewa.

Maka aku menangis sejadi-jadinya!


Asa


beri aku ruang,

tinggali aku jiwa,

tak usah bicara,

cukup tersenyum dengan tulus...

aku sudah bisa menerima.

Tinggal asa...


Tolol


hanya karena anda,

saat ini saya tidak jadi diri saya.

Saya merasa malu dengan hidup saya.

Haruskah saya sempurna dimata anda?

Jelaskan...

jika anda tidak suka.

Tersiksa...


Mahasiswa


Apatis...

Tak punya malu.

Mereka.


Gelas Pecah


bagian kristal kecil itu akan melukaimu,

berhati-hatilah.

Pecahkan kalau kau ingin.



cermin toilet lantai dua: saksi bisu

belum juga senja.
langit pekat, udara lembab dan hati gelisah.
hanya sedikit rintik hujan dan segudang gundah
aku tertawa ceria, ku kerjakan saja apa yang ada.
sakit,
pedih,
kecewa,
bagai anak kehilangan ibunya,
bingung. bingung. bingung.
kemana tawaku selanjutnya?

aku berjalan saja diantara orang-orang yang punya rahasia,
mereka duduk dan menatapku seolah tak menginginkan keberadaanku.
sesak dadaku.
cukup!kupikir!
kalian hanya tak paham apa masalahku!
aku berlalu saja...
hati jerit sakit.

ruang itu sebuah toilet,
ruang yang kosong dan dingin.
dengan sebuah cermin yang besar!

cermin!
ya!
cermin.
ku lampiaskan saja,
tangis keluar.
ku maki sosok di cermin itu,
ku kasihani ia,
ku nasehati ia,
kemudian kami menangis bersama.
bagai pengemis kehilangan uang recehnya.
mengapa?
kenapa?
kami tak punya cita-cita!

mereka tak paham.
semua tak paham.
aku punya hal yang lebih berat dibandingkan putus dengan pacar.
aku punya hal yang lebih kompleks dibanding tugas-tugas kuliah.
aku punya hal yang sulit daripada bertengkar dengan orangtua!
aku ini...
aku.
ya!
aku...
hanya berharap secuil harap!
bisa jadi sarjana...

tak apa.
ikhlas saja.
kutunjuk-tunjuk orang di cermin itu.
tak begitu saja ikhlas..
aku begitu kecewa.
ternyata sampai disini saja.

sampai disini.
sampai senja tiba.
sampai akhirnya...
aku pergi dan melamunkan cita-cita.

mata memerah.
selamat tinggal cermin unisba...
sampai berjumpa ketika aku sudah dewasa.

berakhir...
tangis.
ceria.
tak peduli.

Jumat, 12 November 2010

Rasa

ngantuk!
ah...
lelah.
tidak!
aku hanya lapar!
atau...
ya!
aku kekenyangan!

tidurku pulas malam tadi.
aku juga makan banyak.
sesak.
padahal aku sesak.
setelah seharian mondar-mandir tanpa arah!
semua akan baik-baik saja, pikirku!

keesokan harinya...
aku gelisah,
melamun.
melamun saja.
berharap ada keajaiban.
ah!
mudah-mudahan hari ini waktu bertambah jadi seratus jam.
perutku mulas...
aku bertambah sesak.
dan meyakinkan diri lagi, jika semua akan baik-baik saja.

aku tak bisa berbuat apa-apa.
diam.
diam.
diam.
berjalan.
berjalan.
berjalan.
kosong...
hampa...
sesak lagi.
mimpi itu telah berakhir.

aku tersenyum dusta,
riang...
hatiku terasa sangat sakit.
alam bawah sadarku tersiksa.
aku ingin berteriak.
entah menyesal,
atau mengamini dan berterimakasih.

aku hanya manusia biasa,
tak tahu esok seperti apa.
aku hanya berpikir pesimis,

Tuhan...
maaf...
ijinkan aku merasa kecewa saat ini, sebagai manusia biasa.

mimpi itu belum tercoret.

Rabu, 10 November 2010

Kepada Tuhan dan Kedua Orangtuaku ...

Ibu...
aku rindu,
tapi aku malu,

Ayah...aku kesepian,
tapi aku pura-pura bertahan,

Ibu, Ayah...
mengapa Tuhan terlalu baik?
Ketika kalian sangat jauh dariku, bahkan menjauhiku...
Tuhan tak begitu, Ia terasa sangat dekat
lebih dekat daripada ijroil pada urat nadiku...
Tuhan nyata lebih dari kalian...

Ibu, Ayah...
walau Tuhan sangat dekat,
sesekali sebagaimanusia yang tidak pernah meminta untuk dilahirkan,
terkadang aku sangat membutuhkan kalian...
aku ingin memeluk kalian, menciumi pipi kalian,

Ibu...
disini aku makan enak,
kuharap kau lebih dari itu.
Ibu...
manusia kadang-kadang jahat padaku,
tapi aku tak pernah menangis akan itu,
aku lebih ceria lebih dari remaja yang suka pesta dan hura-hura.

Ayah...
disini aku hidup layak,
kuharap kau seperti aku juga,
Ayah...
disini aku dikelilingi orang hebat, aku ingin banyak belajar, kuharap kau bisa bangga...
Ayah...
aku jatuh cinta pada pria disini,
maaf...bukan yang seperti engkau,
aku mencintainya tapi dia tak mencintaiku...
walau begitu, walau patah hati...
tapi aku tetap tegar melebihi aspal jalanan...

Ibu, Ayah...
terimakasih telah memperkenalkanku pada Tuhan...
aku jadi percaya harapan walau Tuhan tak suka jika aku berandai-andai...
Terimakasih telah mendoakanku,
tampaknya Tuhan mendengar doa kalian...

Ibu, Ayah...
Tuhan itu romantis,
Dia mencintaiku walau aku sering lupa pada-Nya.

Senin, 01 November 2010

dia bak PANDU!

karena cinta adalah ketika kamu meneteskan airmata dan masih peduli tehadapnya. cinta itu ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya.

ah....begitulah aku merasa. kamu adalah cinta, dan cinta itu seperti tadi. kamu tidak peduli dan aku masih menunggu. aku menangis, tapi tetap memperhatikanmu. cinta itu kamu dan kamu tidak peduli. cinta adalah tentang kecewa. cinta adalah tentang ikhlas. cinta adalah tentang memberi tanpa mendapat balasan. aku cinta kamu tanpa harus kamu cinta aku.
bak pandu...

Kamis, 28 Oktober 2010

Tentang Tugas Saya : Pers Era Soeharto

Menjadi mahasiswa Ilmu Jurnalistik, terpaksa harus kritis terhadap segala keadaan. Termasuk terhadap perkembangan Pers, yaiyalah...wong ini ranah pelajaran saya. hehe
Oke... Etika dan Hukum Media menjadi bagian dari ranah itu, dari mata kuliah ini, saya mendapat tugas untuk mengomentari Pers Bebas dan Bertanggung Jawab pada masa pemerintahan Soeharto.
Dan saya ingin membagi isi otak saya tentang kecilnya pengetahuan saya mengomentari hal tersebut.
Secara tertulis, Sistem Pers Bebas dan Bertanggung Jawab sangat bagus untuk diterapkan. Tapi pada pelaksanannya di era soeharto pada beberapa waktu silam, semua itu hanya tertulis dan formalitas saja.
Sepengetahuan saya, berdasarkan referensi dari internet dan setelah belajar dasar-dasar jurnalistik pada semester 2 kemarin, Pers Bebas dan Bertanggung Jawab merupakan sistem yang hadir untuk menantang sistem otoriter dan Libertarian. Dimana Pers harus diberi kebebasan tetapi tidak boleh sewenang-wenang. Pers harus bisa mempertanggungjawabkan kepada publik, kebenaran, hukum dan akal sehat.
Melihat arti tersebut, tentu saja saya sangat setuju dengan sistem pers bebas dan bertanggung jawab ini. Karena dengan sistem pers ini, semua pihak tidak dirugikan. Tidak hanya insan pers yang bisa bebas mengemukakan dan memberikan informasi seluas-luasnya, tetapi khalayak juga bisa memperoleh dari pemberitaan pers secara bebas tadi. Tentusaja bebas disini mempunyai arti, yaitu tidak sewenang-wenang memberitakan, melainkan memberikan informasi kepada publik secara terbuka melalui aturan tertentu dan bisa dipertanggungjawabkan.
Namun, pendapat saya berubah menjadi kontra, jika melihat sistem pers ini pada masa pemerintahan Soeharto. Bukan tanpa alasan, tentu saja anda semua lebih tahu, bagaimana kebebasan Pers di kekang dalam era orde baru ini. Tidak ada namanya Pers Bebas, justru brbanding terbalik, sangat otoriter. Pers yang bertanggung jawab disalah artikan, bukan bertanggungjawab kepada kebenaran, tetapi pada kekuasaan pemerintah.
Saya bisa memberika beberapa fakta, yang pertama adanya SIUPP (Surat Izin Penerbitan Pers), tentu saja dengan adanya SIUPP ini, hidup matinya pers ada ditangan pemerintah. Yang kedua, terjadi pembredelan pada harian Tempo, Detik, Editor, pada 21 Juni 1994. Juga adanya permintaan maaf secara bersamaan kepada Soeharto pada 26 Januari 1978 dari tujuh media cetak, yaitu Kompas, The Indonesia times, Pelita, Sinar Harapan, Merdeka, Sinar Pagi, dan Pos Sore. Hal ini menegaskan, jika pada era Soeharto, sistem pers memang otoriter.
Begitulah kenyataanya, apa yang tertulis tidak sesuia dengan pelaksanaanya. Namun, kita masih bisa berharap pada sistem pers sekarang. Memang, seiring era reformasi, era globalisasi serta banjirnya informasi, mau tidak mau pers jaman sekarang ini terlampau kebablasan dan seperti menganut sistem libertarian. Tapi kita semua bisa merubah itu, dengan sistem pers bebas dan bertanggung jawab yang ideal tadi. Yaitu, jika pemerintah, insan media dan masyarakat bertindak. pemerintah bisa memformulasikan kebijakan yang sesuai untuk kepentingan media. Sepatutnya media bisa profesional dengan kode etik dan kepentingan masyarakat. Serta kita sebagai masyarakat, bisa menyaring informasi yang baik serta bertindak jika ada informasi yang tidak benar.

Oke, sekian....
itulah pendapat saya tentang pers bebas dan bertanggung jawab era soeharto. Saya cuma orang yang baru mengenal dunia jurnalistik dan pengetahuan saya sangat kurang. Subjektif !

Rabu, 27 Oktober 2010

antara saya dan filsafat




saya sering bilang sama temen2 saya, kalo saya ga suka mata kuliah filsafat. dan sekarang, berawal dari ketidaksukaan itu, saya malah pengen tahu lebih jauh tentang filsafat.

Pertama kali saya mengenal filsafat ketika saya memasuki bangku kuliah di fikom unisba. Waktu itu, semester pertama, dan Pengantar Filsafat adalah mata kuliah wajib yang saya ambil. Sebutlah Mr. X adalah dosen saya. Mungkin, karena pengaruh dari cara mengajar dia, saya jadi ga suka banget sama filsafat. Buat saya, mengetahui dan belajar filsafat adalah membuang-buang waktu dan sangat membuat ngantuk. Filsafat pada intinya adalah berpikir, tidak sekedar berpikir biasa, tapi berpikir mendalam tentang sesuatu, itu yang saya tangkap ketika belajar matakuliah ini, dan sampai saat ini tentunya.*! heyy !!!! wtf gitu loh !!!! ngapain buang-buang waktu cuma belajar hal yang musingin kita !!. Tapi temen2 saya dari kelas lain, yang tidak di ajar Mr. X, kata mereka filsafat itu asik! apalagi mereka diwajibkan membaca novel Dunia Sophie. Saya mencoba membaca sinopsis novel itu, dengan alasan supaya saya bisa mengakrabkan dengan filsafat. Tapi, semua itu percuma, toh baru baca sinopsisnya, itu semua tidak membuat pandangan saya tentang filsafat baik.
Dalam mata kuliah ini juga, saya seperti dibodohi, saya belajar tentang hewan, bukan hewan biasa, tapi hewan berpikir. Katanya manusia itu hewan berpikir. Saya sangat tidak terima, walaupun bisa berpikir, tapi tetep aja kita disamain sama hewan, ini nih ada di buku Ilmu, Filsafat dan Agama karya Endang apaaa gitu, lupa lagi namanya. Tapi, mungkin pada saat itu saya kurang paham dengan bahasannya, jadi ya saya kurang mengerti dan selalu berpandangan buruk pada semua materi dalam filsafat. Dalam buku yang terpaksa saya baca itu (tugas harus merangkum), filsafat juga merupakan ilmu yang radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya, ini nih yang membuat saya semakin enek sama filsafat. Tapi, ada hal yang saya suka yaitu dicantumkannya juga ilmuan-ilmuan Muslim. Seperti Ibnu Syina dan Ibnu Khaldun.


Singkat cerita, saya sudah menginjak semester tiga. Alhamdulillah saya bisa ngambil 24 sks. Otomatis saya ngambil mata kuliah semster atas. Waktu perwalian, saya dipilihin sama dosen pengambilan ke atasnya, saya pkir, dosen lebih tahu kemampuan saya, sehiongga tidak mungkin salah pilih. Ternyata eh ternyata, dosen memilihkan mata kuliah yang saya tidak sukai tadi, yaitu terusan dari pengantar filsafat...mata kuliahnya adalah Filsafat Komunikasi. Dosen filkom saya adalah dosen yang mengajar Pengantar Filsafat teman saya, sebutlah Mrs. Y. Pada awalnya, saya sempat down ngeliat siapa yang mengajar saya, karena beliau itu dosen yang oke cara mengajarnya. Saya takut, karena saya sangat tidak mau belajar filsafat.
Tapiiiiii.......disini nih masa perubahan saya, deuh....perubahan...!!! Entah kenapa, saya jadi tertarik pada filsafat karena cara ngajar Mrs. Y ini bisa merubah pandangan saya. Dia menawarkan teori-teori yang sulit dipahami, tetapi dia bisa membuat saya ingin memahami. Dia mengenalkan tokoh-tokoh filosofis yang tak saya kenal, tetapi saya ingin berusaha mengenal. Dia bilang, jika filsafat itu adalah akar dari segala ilmu. Walaupun saya sngat tidak setuju dengan tokoh-tokoh filsafat Eropa itu.
Saya cukup tahu Karl Marx dengan sosialisnya, tapi saya tidak perlu mengikuti dia.

Saya benci Charles Darwin dengan teori konyolnya Evolusi dan Revolusinya.

Yang membuat saya ingin mengetahui lebih banyak tentang filsafat adalah, karena filsafat itu akar dari semua ilmu, dan saya ingin mengubah sejarah orang tentang filsafat, jika ternyata saya sebagai umat Muslim, harus bangga jika kita selalu mengemukakan pandangan yang ternyata realistis, saya ingin mencari tahu lagi tentang tokoh-tokoh Fouder dan Forerunner dar kalangan cendekiawan Muslim. Kita jangan mengacu terus kepada Aristoteles, Sokrates, dan kawan-kawannya. Tapi kita harus menilai dari segi agama kita, karena filsafatkan akar segala ilmu, jadi peran agama dan cendekiawan kita dalam meluruskan masalah ini harus kita cari tahu bersama.
Maka dari itu, saya ingin belajar filsafat, karena saya ingin menggantikan sokrates, aristoteles, darwin, marx dengan para cendekiawan muslim. Seperti halnya juga yang dilakukan Harun Yahya.
Ya, begitulah kegejean saya menulis, dan begitulah hubungan saya dengan filsafat.
Ditulis dalam keadaan lelah.

Minggu, 24 Oktober 2010

mimpi masa kecil


ya allah, akhirnya kesampean juga deh saya nonton persib di stadion secara langsung. keren banget lah, ini tuh mimpi saya waktu kecil banget. Dulu, cuma bisa nonton persib lewat TV, tapi pas hari sabtu kemaren, pas persib lawan psm, saya ngeliat langsung di stadion, di VIP pula, dan bareng wartawan senior.. hehe
terimakasihlah buat dosen penulisan media, bapak doddy, yang udah ngajak saya dan temen yang lainnya liputan persib, dapet pengalaman yang keren, foto bareng pemain, liputan asyik bareng wartawan senior, dan.... ga bisa diceritain deh, seneng.....

ini tuh beda sama liputan2 saya yang lain, biasanya kan saya cuma liputan event aja gitu, paling liat suasana, wawancara panitia, wawancara pengunjung... gitu lah, tapi pas liputan persib mah asli, beda banget, disamping saya bobotoh yang pengen menikmati permainan persib, tapi saya juga harus bener2 merhatiin permainan mereka, ah... asyik lah,,,,
udah gitu, ada acara konferensi pers sama pelatih, yang hey... ngomongnya dong, pake bahasa inggris, tapi... lumayan lah, saya sedikit2 ngerti.... dan saya juga wawancara salah satu pemain persib, yaitu erlangga.. hhihihi...
asik pokoknya, pengen lagi..... tapi yang liputan persib aja.. hheu...

aku sayang mereka

teman-teman


lagi suka dua lagu ini

Abdul and The Coffee Theory – Aku Suka Caramu

Aku suka caramu membuatku tersenyum

Saat hari ku kelabu

Aku suka caramu tertawa riang

Saat kau datang menyambutku

Aku suka semua perhatianmu

Aku suka caramu menjaga diriku

Aku suka semuanya tentangmu

Engkau dan aku Tercipta untuk jadi satu

Engkau dan aku Ku kan selalu jadi milikmu

Walau waktu berputar Cinta kita ‘kan bersinar selamanya

Aku suka semuanya tentang kamu

Aku suka caramu menahan diriku

Saat ku ‘kan pergi jauh

Aku suka caramu membuatku cemburu Tuk dapat perhatianku

Aku suka caramu memanjakanku

Aku suka caramu meyakinkan aku

Saat aku merasa ragu

Engkau dan aku Tercipta untuk jadi satu

Engkau dan aku Ku ‘kan selalu jadi milikmu

Walau waktu berputar Cinta kita ‘kan bersinar selamanya

Aku suka semuanya tentang kamu

Walau waktu berputar Cinta kita ‘kan bersinar selamanya

Aku suka

Aku suka

Aku suka Aku suka

Aku suka Semuanya tentang kamu

Sheila On 7 – Hari Bersamanya

Hari telah terganti

Tak bisa ku hindari

Tibalah saat ini bertemu dengannya

Jantungku berdegup cepat

Kaki bergetar hebat

Akankah aku ulangi merusak harinya

Mohon Tuhan Untuk kali ini saja Beri aku kekuatan ‘tuk menatap matanya

Mohon Tuhan Untuk kali ini saja Lancarkanlah hariku Hariku bersamanya Hariku bersamanya

Kau tahu betapa aku Lemah dihadapannya Kau tahu berapa lama Aku mendambakannya

Tuhan tolonglah (beri kesempatan) Tuhan tolonglah (beri kesempatan)

Hariku bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya

Tuhan tolonglah

Hari bersamanya

Tuhan tolonglah

Hari bersamanya

Senin, 16 Agustus 2010

rindu part II


aku tak ingin melihatmu bersedih ....
aku tak mau mendengar kau mengeluh ....
aku tak ingin kau lelah ....

aku hanya ingin kau tenang .....



jangan pernah tanya keadaanku ....
jangan pernah ingin tahu hidupku yang baru ....
jangan pernah katakan rindu padaku ....
jangan pernah buat aku mengerti ....

karena semua itu menyakitkan, aku tahu .. engkaupun tahu ... aku tak bisa jauh darimu .....



jangan paksa aku pergi ....
jangan paksa aku kembali ....

karena tak ada yang berubah dari hatiku .....



Selalu ku katakan ..............
engkau belahan jiwaku ....
engkau cintaku ....
engkau pengawal mimpi - mimpiku ....
engkau wanita hebat .....engkau wanita yang ku sayangi ....
engkaulah IBU ............................................



TAK PERNAH ADA BATAS UNTUK MENCINTAIMU !



Tersenyumlah untukku ....
Ku tahu, engkau tegar .....
Ku Tahu, engkau Kuat .....
dan Engkau tahu, aku akan membahagiakanmu ....



aku baik - baik saja .............
aku baik - baik saja .............
aku baik - baik saja .............



ku yakin engkau percaya padaku ....
biarkanlah aku pergi, biarkanlah aku mencoba menggapai cita - cita .....
walau kita tahu, segala keterbatasan menemaniku ....


aku percaya kekuatan doamu ....


aku berjuang untuk mu ...........




*gambar dari : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://kembarahidup.files.wordpress.com/2010/03/jauh

rindu



aku takut menyakitimu ...........
terlalu takut menyakitimu ...........................


bunda .................................................
maapkan aku, maapkan aku yang tak memberi kabar padamu, maapkan aku tak menghubungimu .....


aku hanya tidak ingin kau memikirkan aku, aku hanya tidak ingin engkau merasakan kesedihanku ......


bunda.................................................
doamu memang nyata, dan aku di sini baik - baik saja ..........


bunda................................................
aku tak ingin meneteskan air mata di balik suara serak penuh kasih sayang darimu,,,,aku tak ingin engkau menanyakan keadaanku, aku ingin engkau tenang, aku ingin engkau percaya padaku ... AKU BAIK - BAIK SAJA ..............................



sejujurnya, aku ingin pulang ...................
ingin memelukmu ................................
ingin bercerita padamu ........ tentang lingkunganku yang baru ..............
tapi ku tahu, ada tembok penghalang yang membuat kita tak bisa bertemu ............


bunda ............................................
aku merindukanmu lebih dari apapun.........


aku menyayangimu .............................
engkau jiwaku, dan aku darah bagimu.......


bunda.............................................
doamu terasa, aku akan membuatmu bangga dan bahagia !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


*gambar dari :
http://nthree.blogs.friendster.com/my_blog/images/keep_touch

Rabu, 28 Juli 2010

dad ... i miss you ... !

tit tut tit tut tit tut tit tut tit tut tit tut

***
"ima, tos pependak sareng bapa?" tanya ibu kos

"ima tos k bapa teu acan?" tanya si bunda, temen teteh saya.

"ari ima kangen teu k bapa?" kata ua saya.

"ima, k bapa yuk..?" ajak adik saya

"ma, emang bapa dimana?" si ardi, keponakan saya ikut bertanya.

***
hmmm......
saya benci pertanyaan2 itu !
lama rasanya saya ga bertemu bapa saya,
lama rasanya saya ga ngucapin kata "bapa" di hadapan sosok yang saya rindukan itu,
karena sudah hampir 6 bulan kami tidak berjumpa, sekedar berkomunikasipun tidak !
sejujurnya, saya sangat merndukan dia, sangat ... sangat ... !
walau saya tahu, saya tidak akan sanggup berkata2 jika bertemu dia, tp saya ingin menangis di depan dia, hanya untuk memberi tahu dia, jika saya sayang, saya rindu, dan saya sangat membutuhkan dia, dengan air mata saja .. ya, walau dengan air mata saja, saya ingin memberi tahu dia, jika saya membutuhkan dia..

***
hari berganti, saya tidak berdiam diri, saya bertanya pada mamah saya, dimana keberadaan bapa saya ..
mamah saya selalu bilang dengan nada yang cukup tidak mengenakan, jika bapa saya tida ingin bertemu saya, jika dia sudah ga peduli sama saya..
ini membuat saya sakit... dan mamah saya juga bilang, jia keluarga bapa saya tidak memberi tahu keberadaan bapa saya, jika mereka tidak ingn saya ketemu bapa saya, saya ga tahu alasannya kenapa, padahal saya adalah anaknya !!!!!!!!

***
saya ga ngerti sama keluarga bapa saya ...
saya pengen bilang sama mereka, kalo saya bener2 rindu bapa saya, dan kalo saya ketemu pun, saya ga akan ngerepotin bapa dan mereka ..
saya cuma pengen bilang makasih sama bapa saya .. just it !
saya pengen bilang, kalo saya sayang bapa dan membutuhkan bapa saya ..

***
bapa,
makasih untuk semua jasamu, yang membentuk ima seperti sekarang ...
ima bener2 kangen sama bapa,
semoga bapa ngerasain hal yang sama...
karena ima tahu, bapa pasti ingin yg terbaik bwt ima...
i love you, dad ...

Sabtu, 17 Juli 2010

jiwa

tahukah ... aku tidak pernah bicara tentang sepi !


makna setiap asaku adalah rindu,

pada ibu, adik, bapak dan keluargaku !


tahukah ... aku tidak ingin bicara cinta selain kepada mereka !



karena tulus itu mereka,

karena semangat itu mereka,
ibu, adik, bapak dan keluargaku !


tahukah ... lelah ini hanya untuk senyum mereka !



senyum yang tiada tandingannya, senyuman haru ..

senyuman yang membawaku pada banyak pengharapan !


tahukah ... sampai kapanpun tak ada yang pernah menandingi mereka di hatiku ...

tak ada cinta selain mereka ...
tak ada jiwa yang seperti mereka ...

mereka adalah ketulusan yang sebenarnya ...

ibu, adik, bapak, dan keluargaku ...



ima akan membuat kalian bangga ........

mencari-MU, lebih dari sekedar kata-kata !


akhir2 ini, seperti manusia yang lainnya, seperti makhluk Allah lainnya, saya banyak tertimpa musibah (wajar) ... di kasih teguran sih sebenernya sama Allah ... karena sifat buruk saya selama ini, karena saya ga ngelakuin apa yang Allah perintahin, alhasil Allah berasa ngejauh sama saya...
saya pikir, ini wajar saja, dengan segala nikmat yang telah Allah beri k saya, saya masih aja kurang ajar ga pernah bersyukur, dan dengan permintaan saya k Allah yang banyak banget, saya juga "tolol" banget karena ga ngelaksanain perintah Allah !!
huh ... saya banyak minta sama Allah.. dan Allah selalu ngasih yang terbaik buat saya ! tapi, sayanya ga ngelakuin apa yang Allah minta k saya ! yaitu hanya sekedar untuk beribadah yang bener k Allah, dan sebenernya itu untuk kebaikan saya sendiri, untuk bekal kehidupan saya d akhirat nanti ... !

Setelah mikir tentang hal itu, akhirnya saya banyak sharing sama orang2 yg "ngerti agama" .. saya dinasehatin dan saya ditunjukkin jalan, beberapa kali sharing saya d kasih ayat2 Al-Quran yang intinya kita ga boleh cinta dunia dan kita sebenernya diciptain untuk beribadah kepada Allah ..
setelah beberapa pertemuan itu, saya tahu ayat Allah, tapi yaa.. hanya sekedar tahu, saya masih belom paham ....
tapi hari itu (saya ga maw nyebutin tanggal berapa) ... tepat senja d fakultas MIPA ITB, saya baru ngerti arti kehidupan saya di dunia ini untk apa ... Allah menciptakan saya untuk beribadah kepada Allah, ibaah dalam arti mencari ridho Allah.. dan pada dasanya dunia hanyalah tipuan, tempat singgah kita sementara, dunia membuat kita harus memilih antara surga dan neraka, hanya dua pilihan itu saja !

JIKA KAMU INGIN MASUK NERAKA, MAKA SILAHKAN UNTUK BERMAKSIAT !
DAN JIKA KAMU BERHARAP SURGA, JALANI HIDUPMU DENGAN MENCARI RIDHO ALLAH !

yaa .. saya mulai berbenah diri setelah tahu hal itu, mungkin saya masih jauh dari yang namanya sempurna, saya sedang berproses untuk menjadi manusia yang diinginkan Allah, dan saya memilih untuk menempati tempat yang indah di akhirat nanti .. "SURGA" ...

semua ini masih terasa kurang jika saya hanya sekedar menulis dan berkata-kata, insya allah saya sedang berproses menuju apa yang Allah mau dan terus mencari jalan yang diinginkan Allah..
dengan terus sharing tentang segala keagungan Allah dan introspeksi diri ..

yaa .. masa depan kita adalah KEMATIAN !
maka mumpung masih di kasih nafas sama Allah ... persiapkan MATI mu, persiapkan Surga !!!

Allah tidak hanya ada untuk orang2 beriman saja ..
maka saya akan bertobat dan berubah ,,
insya allah ..
:)

Kamis, 08 Juli 2010

trashbag,alat pel,sapu,serokan dan tong sampah berwarna hijau milik unisba.MEREKA menjadi saksi dan sebuah simbol (MOVE ON, meh)

hheii ...
apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar ala2 tadi?
mungkinkan kalian berpikir saya ini seorang cleaning service?
atau mungkin serang inem pelayan seksi "modern"?(haha)
atau....petugas gagah berseragam orange di jalan?
atau mungkin seorang pahlawan global warming?
dan bisa jadi hal yang terlintas dipikiran kalian adalah "GA PENTING" menyebutkan alat2 tadi?!

terserahlah...apapun...bebas...

yang jelas, mereka menjadi saksi bisu dari suara resah perubahan saya! dan mereka menjadi simbol perubahan itu!

Entahlah, mengapa alat2 'kotor' itu harus berada tepat dihadapan saya ketika air mata saya tidak jatuh, saking bingungnya saya atas perenungan kebodohan saya selama ini!
saya juga tidak habis pikir, kenapa saya harus duduk di bawah tangga mesjid yg paling kotor, saya tidak memperdulikannya, saking tidak pedulinya, saya tidak mencium bau-bauan khas trashbag dan tong sampah ala unisba.

***
Kurang lebih pukul empat sore,
menuju bawah angga mesjid, ditemani rintik2 hujan yang kurang knsisten...
saya penat, saya berjalan dengan segala pikiran buruk saya!

"dia akan mempermalukan saya"
"dia pasti tidak percaya lagi sama saya"
"saya bukan manusia"
"saya munafik"
"dia pasti menampar saya"

di menit2 perjalanan itu, syaraf2 otak saya terus berkata2!
saya hampir dikuasai kata2 itu! dan saya hampir menjadi seorang pecudang yang paling tolol! ketika saya sampai di depan pos satpam, saya berpiir untuk tidak menemui dia (wanita yang banyak jasanya untuk saya). saya berhenti sejenak, saya malah berbalik arah, mencoba menghindar dan enjauh dari dia!
Tapi,,,ketika sampai di depan gerbang, dengan langkah yang semakin pelan, saya berbalik arah lagi. saya menguatkan hati saya. saya kuatkan untuk jujur jika saya tidak bisa menepati janji. tapi saya akan bertanggung jawab dan serius untuk berubah.

*
Sampailah saya ditempat tujuan, bawah tangga mesjid. Tempat yang kami janjikan sebelum pertemuan, tempat yang saya anggap seperti ruang sidang maling ayam!
Dari belakang, saya melihat dia, dengan payung kuning dan dia sedang "mengoprek" handphone Esia berwarna orange.
saya menarik nafas, menguatkan untuk bicara apa adanya....
dia menyadari kedatangan saya, dia melirik dan tersenyum agak sinis ke arah saya.

"tak apa" bisik hati saya..

kemudian, saya mengajak dia berpindah, dengan lirikan mata (bahasa tubuh)

"kenapa harus kesana?disini aja!" cetus nya.

yasudahlah...saya turuti saja....kamipun duduk berdampingan di bawah tangga mesjid dengan posisi pas berhadapan dengan 'dua trashbag dengan sampahnya, alat pel, sapu, serokan, dan tong sampah berwarna hijau...' mungkin lalat2 juga ada disana...

"gimana, udah ada?" tanyanya langsung pada pokok permasalahan.
"eu,,euhh.. ga ada teh!" jawab saya dengan ragu..
saya lihat dia membuang muka sembari menghembuskan nafas, tanda dia kecewa setelah mendengar jawaan dari saya.

"yaa..ga apa-apa sih..!" kalimat itu terlontar ketus, saya menyadari, kalimat itu 'ada pa-apanya' walau jelas disitu dia berkata "ga apa-apa".
kemudian, saya menjelaskan alasan2 saya kenapa tidak bisamenepati janji.
saya memang bodoh, saya memang tolol, saya memang tidak berguna!
saya menyia-nyiakan kesempatan yang diberikanorang yang sudah banyak menolong saya.
Tapi,,saya tahu dia ikhlas, sangat tulus ingin membantu dan membimbing saya! Ternyata memang benar, setelah beberapa menit kita saling terdiam, akhirnya dia berbicara menenangkan dengan tegas sembari menasehati. Saya menunduk ....

" teteh pengen ima berubah, jangan menggantungkan diri sama hal lain selain Allah. teteh pengen membentuk ima jadi orang yang mendekatkan diri ke Allah"

"ima harusjujur, apa susahnya sih jujur?, ima harus sadar, kalo sekarang kita ga punya apa2"

"teteh pengen liat pengorbanan ima. ima ga boleh konsumtif"

"Allah itu adil, kalo ima k Allah, Allah juga pasti nlong ima, ga disusahin kayak gini"

"sok deh ima renungin"

"teteh kayak gini, karena teteh sayang sama ima"

aku terus menunduk dan semakin merenungi,
"yaa Allah, ampuni dosakuima bener2 serius pengen berubah!" kata saya dalam hati, kemudian saya melontarkan kata2 itu...
"iya teh, ima udah bener2 serius pengen berubah, ima udah usaha..tapi ga tau jadi kayak gini!"

"ya udah,sampe besok kesempatannya, kalo ima ga bisa nepatin janji, berarti ima ga mau sharing lagi sama teteh" tegas dia.
"ima harus tunjukin, ima bisa di percaya" sambungnya...

ingin menangis rasanya, dan menunjukkan pada dia kalo say asudah benar2 berusaha...
Yaa Allah, saya ga mau hidup kayak gini2 aja...saya serius mau berubah, saya pengen lebih deket sama Allah. saya ga mautergantung sama dunia...
saya sadar,,, dulu saya tolol...tapi, di tempat itu, dengan segala saksi bisunya, saya pengen janji sama Allah...
segala hidup dan kehidupan saya untuk Allah...
saya mau belajar bertanggung jawab, saya mau belajar menepatijanji, saya mau belajar tidak mencintai dunia...
saya ingin jadi manusia yang bener di mata Allah...

tak apa, kantong sampah itu menjadi saksi..
tak mengapa, cuma alat pel yg mendengar harapan saya..
tak peduli hanya sapu dan serokan yg ada di kesaksian saya..
dan tak peduli juga tong sampah berwarna hjau milik unisba itu menjadi bagian dari jani saya untuk berubah..

karena mereka tidak kebetulan berada disana, mereka seolah sebuah simbol dari perubahan saya..
"pembersih" katakanlah seperti itu.
ya, mereka adalah alat pembersih!
dan di tangga mesid sore itu, saya berani mengatakan dalam hati,
mereka saksi bisu,
menadi simbol,
saya akan membersihkan hati saya...
menjadi manusia yang lebih baik...



*jika ada yang baca note ini, anda pasti bingung !



08-09 juli ....
mengalir begitu saja....

Sabtu, 24 April 2010

kemana lagi aku harus meminta ...

okee ..
hanya kejujuran yang bisa buat semua masalah saya terselesaikan ,
semua masalah ini ada, karena saya bnyak melakukan kebohongan ..... ini bukan mau saya, !!!
sekarang saya sedang ada pada masalah yang terberat dalam hidup saya, ketika orangtua saya pun tidak bisa menolong saya, mereka membiarkan saya ... yaa saya tahu, mereka memperhatikan saya, tapi semua itu tidak cukup ... saya terlalu cita dengan apa yang saya jalani sekarang, saya tidak bisa melepaskan semuanya begitu saja ....
hanya ALLAH , satu-satunya tempat saya berharap dan bergantung, hanya ALLAH yang memiliki saya, hanya ALLAH yang saya punya ... dan saya tenggelam dalam kemunafikan saya,
hingga waktu dan detik ini, terberat ..... mereka yang saya janjikan, menunggu saya ....
Tuhan ..................
kalaui begini, saya sungguh tak bisa berbuat apa-apa ..... !!
aku hanya ingin meminta, aku ingin akhir yang indah sekarang juga ...
maap, aku memaksa ...

Jumat, 08 Januari 2010

Kompleks ...

Tak ada yang tahu dalamnya hatiku ..
aku tak mengerti, mengapa mereka tak mengerti, padahal aku tahu, aku sungguh tak jujur .. bahkan pada diriku sendiri !

Sayang ... orang yang ku sayang terlanjur masuk dalam kemunafikanku !
aku jadi sedih sembunyi !
dan aku tertawa terbahak, memuakkan !

Maafkan aku, diriku ...
Maafkan aku, hey ... orang yang ku cinta ...

aku disini ... sama sembilu ...
kalian disana, terlalu cemas ...

aku akan melaluinya,
kita akan melaluinya,
ini tak sulit,
hanya saja kita berbeda dari yang lain ...

Liku ini manis ...
dan sungguh, tawa kita adalah pahit !!

kita akan bahagia ...
Pada saatny ...

aku benci januari !

aku senang ..
tapi terlalu kompleks, januari kulalui !

Januari !
memperlihatkanku seribu wajah pahitnya bahagia .

Januari bagiku ..
terlalu manis untuk mengusap derasnya air mata.
Januari masam bila tersenyum !

Januari adalah alasan dari kesedihan !

Tak ada yang tahu,
sungguh ... aku hanya ingin ada 11 bulan ..

Minggu, 03 Januari 2010

apa-apaan ini !!!!!!

aku bissa gila ..
karena aku tak percaya pada diriku sendiri ...toloooooooonggg !!!!!!!!!!!!!!!!
tentang cinta, mimpi, harapan, ... ah, cuma cerita !