Kamis, 08 Juli 2010

trashbag,alat pel,sapu,serokan dan tong sampah berwarna hijau milik unisba.MEREKA menjadi saksi dan sebuah simbol (MOVE ON, meh)

hheii ...
apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar ala2 tadi?
mungkinkan kalian berpikir saya ini seorang cleaning service?
atau mungkin serang inem pelayan seksi "modern"?(haha)
atau....petugas gagah berseragam orange di jalan?
atau mungkin seorang pahlawan global warming?
dan bisa jadi hal yang terlintas dipikiran kalian adalah "GA PENTING" menyebutkan alat2 tadi?!

terserahlah...apapun...bebas...

yang jelas, mereka menjadi saksi bisu dari suara resah perubahan saya! dan mereka menjadi simbol perubahan itu!

Entahlah, mengapa alat2 'kotor' itu harus berada tepat dihadapan saya ketika air mata saya tidak jatuh, saking bingungnya saya atas perenungan kebodohan saya selama ini!
saya juga tidak habis pikir, kenapa saya harus duduk di bawah tangga mesjid yg paling kotor, saya tidak memperdulikannya, saking tidak pedulinya, saya tidak mencium bau-bauan khas trashbag dan tong sampah ala unisba.

***
Kurang lebih pukul empat sore,
menuju bawah angga mesjid, ditemani rintik2 hujan yang kurang knsisten...
saya penat, saya berjalan dengan segala pikiran buruk saya!

"dia akan mempermalukan saya"
"dia pasti tidak percaya lagi sama saya"
"saya bukan manusia"
"saya munafik"
"dia pasti menampar saya"

di menit2 perjalanan itu, syaraf2 otak saya terus berkata2!
saya hampir dikuasai kata2 itu! dan saya hampir menjadi seorang pecudang yang paling tolol! ketika saya sampai di depan pos satpam, saya berpiir untuk tidak menemui dia (wanita yang banyak jasanya untuk saya). saya berhenti sejenak, saya malah berbalik arah, mencoba menghindar dan enjauh dari dia!
Tapi,,,ketika sampai di depan gerbang, dengan langkah yang semakin pelan, saya berbalik arah lagi. saya menguatkan hati saya. saya kuatkan untuk jujur jika saya tidak bisa menepati janji. tapi saya akan bertanggung jawab dan serius untuk berubah.

*
Sampailah saya ditempat tujuan, bawah tangga mesjid. Tempat yang kami janjikan sebelum pertemuan, tempat yang saya anggap seperti ruang sidang maling ayam!
Dari belakang, saya melihat dia, dengan payung kuning dan dia sedang "mengoprek" handphone Esia berwarna orange.
saya menarik nafas, menguatkan untuk bicara apa adanya....
dia menyadari kedatangan saya, dia melirik dan tersenyum agak sinis ke arah saya.

"tak apa" bisik hati saya..

kemudian, saya mengajak dia berpindah, dengan lirikan mata (bahasa tubuh)

"kenapa harus kesana?disini aja!" cetus nya.

yasudahlah...saya turuti saja....kamipun duduk berdampingan di bawah tangga mesjid dengan posisi pas berhadapan dengan 'dua trashbag dengan sampahnya, alat pel, sapu, serokan, dan tong sampah berwarna hijau...' mungkin lalat2 juga ada disana...

"gimana, udah ada?" tanyanya langsung pada pokok permasalahan.
"eu,,euhh.. ga ada teh!" jawab saya dengan ragu..
saya lihat dia membuang muka sembari menghembuskan nafas, tanda dia kecewa setelah mendengar jawaan dari saya.

"yaa..ga apa-apa sih..!" kalimat itu terlontar ketus, saya menyadari, kalimat itu 'ada pa-apanya' walau jelas disitu dia berkata "ga apa-apa".
kemudian, saya menjelaskan alasan2 saya kenapa tidak bisamenepati janji.
saya memang bodoh, saya memang tolol, saya memang tidak berguna!
saya menyia-nyiakan kesempatan yang diberikanorang yang sudah banyak menolong saya.
Tapi,,saya tahu dia ikhlas, sangat tulus ingin membantu dan membimbing saya! Ternyata memang benar, setelah beberapa menit kita saling terdiam, akhirnya dia berbicara menenangkan dengan tegas sembari menasehati. Saya menunduk ....

" teteh pengen ima berubah, jangan menggantungkan diri sama hal lain selain Allah. teteh pengen membentuk ima jadi orang yang mendekatkan diri ke Allah"

"ima harusjujur, apa susahnya sih jujur?, ima harus sadar, kalo sekarang kita ga punya apa2"

"teteh pengen liat pengorbanan ima. ima ga boleh konsumtif"

"Allah itu adil, kalo ima k Allah, Allah juga pasti nlong ima, ga disusahin kayak gini"

"sok deh ima renungin"

"teteh kayak gini, karena teteh sayang sama ima"

aku terus menunduk dan semakin merenungi,
"yaa Allah, ampuni dosakuima bener2 serius pengen berubah!" kata saya dalam hati, kemudian saya melontarkan kata2 itu...
"iya teh, ima udah bener2 serius pengen berubah, ima udah usaha..tapi ga tau jadi kayak gini!"

"ya udah,sampe besok kesempatannya, kalo ima ga bisa nepatin janji, berarti ima ga mau sharing lagi sama teteh" tegas dia.
"ima harus tunjukin, ima bisa di percaya" sambungnya...

ingin menangis rasanya, dan menunjukkan pada dia kalo say asudah benar2 berusaha...
Yaa Allah, saya ga mau hidup kayak gini2 aja...saya serius mau berubah, saya pengen lebih deket sama Allah. saya ga mautergantung sama dunia...
saya sadar,,, dulu saya tolol...tapi, di tempat itu, dengan segala saksi bisunya, saya pengen janji sama Allah...
segala hidup dan kehidupan saya untuk Allah...
saya mau belajar bertanggung jawab, saya mau belajar menepatijanji, saya mau belajar tidak mencintai dunia...
saya ingin jadi manusia yang bener di mata Allah...

tak apa, kantong sampah itu menjadi saksi..
tak mengapa, cuma alat pel yg mendengar harapan saya..
tak peduli hanya sapu dan serokan yg ada di kesaksian saya..
dan tak peduli juga tong sampah berwarna hjau milik unisba itu menjadi bagian dari jani saya untuk berubah..

karena mereka tidak kebetulan berada disana, mereka seolah sebuah simbol dari perubahan saya..
"pembersih" katakanlah seperti itu.
ya, mereka adalah alat pembersih!
dan di tangga mesid sore itu, saya berani mengatakan dalam hati,
mereka saksi bisu,
menadi simbol,
saya akan membersihkan hati saya...
menjadi manusia yang lebih baik...



*jika ada yang baca note ini, anda pasti bingung !



08-09 juli ....
mengalir begitu saja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tentang cinta, mimpi, harapan, ... ah, cuma cerita !