kadang mimpi terlalu indah dan realita terasa begitu menyiksa. menjeritlah dengan kencang, menangislah sampai sesak, tertawa dan bergembiralah sesuka hati. nikmat bukan? inilah Ruang Imaji. Tempat dimana hanya Tuhan, hati, dan pikiranmu saja yang tahu.
Kamis, 28 Oktober 2010
Tentang Tugas Saya : Pers Era Soeharto
Rabu, 27 Oktober 2010
antara saya dan filsafat
saya sering bilang sama temen2 saya, kalo saya ga suka mata kuliah filsafat. dan sekarang, berawal dari ketidaksukaan itu, saya malah pengen tahu lebih jauh tentang filsafat.
Pertama kali saya mengenal filsafat ketika saya memasuki bangku kuliah di fikom unisba. Waktu itu, semester pertama, dan Pengantar Filsafat adalah mata kuliah wajib yang saya ambil. Sebutlah Mr. X adalah dosen saya. Mungkin, karena pengaruh dari cara mengajar dia, saya jadi ga suka banget sama filsafat. Buat saya, mengetahui dan belajar filsafat adalah membuang-buang waktu dan sangat membuat ngantuk. Filsafat pada intinya adalah berpikir, tidak sekedar berpikir biasa, tapi berpikir mendalam tentang sesuatu, itu yang saya tangkap ketika belajar matakuliah ini, dan sampai saat ini tentunya.*! heyy !!!! wtf gitu loh !!!! ngapain buang-buang waktu cuma belajar hal yang musingin kita !!. Tapi temen2 saya dari kelas lain, yang tidak di ajar Mr. X, kata mereka filsafat itu asik! apalagi mereka diwajibkan membaca novel Dunia Sophie. Saya mencoba membaca sinopsis novel itu, dengan alasan supaya saya bisa mengakrabkan dengan filsafat. Tapi, semua itu percuma, toh baru baca sinopsisnya, itu semua tidak membuat pandangan saya tentang filsafat baik.
Dalam mata kuliah ini juga, saya seperti dibodohi, saya belajar tentang hewan, bukan hewan biasa, tapi hewan berpikir. Katanya manusia itu hewan berpikir. Saya sangat tidak terima, walaupun bisa berpikir, tapi tetep aja kita disamain sama hewan, ini nih ada di buku Ilmu, Filsafat dan Agama karya Endang apaaa gitu, lupa lagi namanya. Tapi, mungkin pada saat itu saya kurang paham dengan bahasannya, jadi ya saya kurang mengerti dan selalu berpandangan buruk pada semua materi dalam filsafat. Dalam buku yang terpaksa saya baca itu (tugas harus merangkum), filsafat juga merupakan ilmu yang radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya, ini nih yang membuat saya semakin enek sama filsafat. Tapi, ada hal yang saya suka yaitu dicantumkannya juga ilmuan-ilmuan Muslim. Seperti Ibnu Syina dan Ibnu Khaldun.
Singkat cerita, saya sudah menginjak semester tiga. Alhamdulillah saya bisa ngambil 24 sks. Otomatis saya ngambil mata kuliah semster atas. Waktu perwalian, saya dipilihin sama dosen pengambilan ke atasnya, saya pkir, dosen lebih tahu kemampuan saya, sehiongga tidak mungkin salah pilih. Ternyata eh ternyata, dosen memilihkan mata kuliah yang saya tidak sukai tadi, yaitu terusan dari pengantar filsafat...mata kuliahnya adalah Filsafat Komunikasi. Dosen filkom saya adalah dosen yang mengajar Pengantar Filsafat teman saya, sebutlah Mrs. Y. Pada awalnya, saya sempat down ngeliat siapa yang mengajar saya, karena beliau itu dosen yang oke cara mengajarnya. Saya takut, karena saya sangat tidak mau belajar filsafat.
Tapiiiiii.......disini nih masa perubahan saya, deuh....perubahan...!!! Entah kenapa, saya jadi tertarik pada filsafat karena cara ngajar Mrs. Y ini bisa merubah pandangan saya. Dia menawarkan teori-teori yang sulit dipahami, tetapi dia bisa membuat saya ingin memahami. Dia mengenalkan tokoh-tokoh filosofis yang tak saya kenal, tetapi saya ingin berusaha mengenal. Dia bilang, jika filsafat itu adalah akar dari segala ilmu. Walaupun saya sngat tidak setuju dengan tokoh-tokoh filsafat Eropa itu.
Saya cukup tahu Karl Marx dengan sosialisnya, tapi saya tidak perlu mengikuti dia.
Saya benci Charles Darwin dengan teori konyolnya Evolusi dan Revolusinya.
Yang membuat saya ingin mengetahui lebih banyak tentang filsafat adalah, karena filsafat itu akar dari semua ilmu, dan saya ingin mengubah sejarah orang tentang filsafat, jika ternyata saya sebagai umat Muslim, harus bangga jika kita selalu mengemukakan pandangan yang ternyata realistis, saya ingin mencari tahu lagi tentang tokoh-tokoh Fouder dan Forerunner dar kalangan cendekiawan Muslim. Kita jangan mengacu terus kepada Aristoteles, Sokrates, dan kawan-kawannya. Tapi kita harus menilai dari segi agama kita, karena filsafatkan akar segala ilmu, jadi peran agama dan cendekiawan kita dalam meluruskan masalah ini harus kita cari tahu bersama.
Maka dari itu, saya ingin belajar filsafat, karena saya ingin menggantikan sokrates, aristoteles, darwin, marx dengan para cendekiawan muslim. Seperti halnya juga yang dilakukan Harun Yahya.
Ya, begitulah kegejean saya menulis, dan begitulah hubungan saya dengan filsafat.
Ditulis dalam keadaan lelah.
Minggu, 24 Oktober 2010
mimpi masa kecil
ya allah, akhirnya kesampean juga deh saya nonton persib di stadion secara langsung. keren banget lah, ini tuh mimpi saya waktu kecil banget. Dulu, cuma bisa nonton persib lewat TV, tapi pas hari sabtu kemaren, pas persib lawan psm, saya ngeliat langsung di stadion, di VIP pula, dan bareng wartawan senior.. hehe
terimakasihlah buat dosen penulisan media, bapak doddy, yang udah ngajak saya dan temen yang lainnya liputan persib, dapet pengalaman yang keren, foto bareng pemain, liputan asyik bareng wartawan senior, dan.... ga bisa diceritain deh, seneng.....
ini tuh beda sama liputan2 saya yang lain, biasanya kan saya cuma liputan event aja gitu, paling liat suasana, wawancara panitia, wawancara pengunjung... gitu lah, tapi pas liputan persib mah asli, beda banget, disamping saya bobotoh yang pengen menikmati permainan persib, tapi saya juga harus bener2 merhatiin permainan mereka, ah... asyik lah,,,,
udah gitu, ada acara konferensi pers sama pelatih, yang hey... ngomongnya dong, pake bahasa inggris, tapi... lumayan lah, saya sedikit2 ngerti.... dan saya juga wawancara salah satu pemain persib, yaitu erlangga.. hhihihi...
asik pokoknya, pengen lagi..... tapi yang liputan persib aja.. hheu...
lagi suka dua lagu ini
Abdul and The Coffee Theory – Aku Suka Caramu
Aku suka caramu membuatku tersenyum
Saat hari ku kelabu
Aku suka caramu tertawa riang
Saat kau datang menyambutku
Aku suka semua perhatianmu
Aku suka caramu menjaga diriku
Aku suka semuanya tentangmu
Engkau dan aku Tercipta untuk jadi satu
Engkau dan aku Ku kan selalu jadi milikmu
Walau waktu berputar Cinta kita ‘kan bersinar selamanya
Aku suka semuanya tentang kamu
Aku suka caramu menahan diriku
Saat ku ‘kan pergi jauh
Aku suka caramu membuatku cemburu Tuk dapat perhatianku
Aku suka caramu memanjakanku
Aku suka caramu meyakinkan aku
Saat aku merasa ragu
Engkau dan aku Tercipta untuk jadi satu
Engkau dan aku Ku ‘kan selalu jadi milikmu
Walau waktu berputar Cinta kita ‘kan bersinar selamanya
Aku suka semuanya tentang kamu
Walau waktu berputar Cinta kita ‘kan bersinar selamanya
Aku suka
Aku suka
Aku suka Aku suka
Aku suka Semuanya tentang kamu
Sheila On 7 – Hari Bersamanya
Hari telah terganti
Tak bisa ku hindari
Tibalah saat ini bertemu dengannya
Jantungku berdegup cepat
Kaki bergetar hebat
Akankah aku ulangi merusak harinya
Mohon Tuhan Untuk kali ini saja Beri aku kekuatan ‘tuk menatap matanya
Mohon Tuhan Untuk kali ini saja Lancarkanlah hariku Hariku bersamanya Hariku bersamanya
Kau tahu betapa aku Lemah dihadapannya Kau tahu berapa lama Aku mendambakannya
Tuhan tolonglah (beri kesempatan) Tuhan tolonglah (beri kesempatan)
Hariku bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya Hari bersamanya
Tuhan tolonglah
Hari bersamanya
Tuhan tolonglah
Hari bersamanya