Jumat, 17 Desember 2010

Pesan Awan

awan hitam datang,
pada saat yang sudah ku duga,
raga telanjang dan jiwa mabuk kepayang,
indera tak guna, hanya hati yang gumam gelisah,
"mau mati saja," pikirnya bodoh.
"ah, jangan. nanti aku masuk neraka." nuraninya menimpa.
lalu aku bicara...
"ini tentang hati atau logika?"
adalah kelu bagiku,
ketika akal merayu, ketika hati pura-pura dungu,
awan tambah kelam, bintang hilang, matahari tenggelam, bulan pun tak kunjung berbayang.
pekat hitam dan hampa yang tersisa.
hampa dan pekat hitam yang dirasa.
aku bersama pikir dan nurani, bersembunyi pada tirai-tirai ilusi.
aku dengan akal dan pikiran, bersandar pada pilar-pilar sisa khayal.
sedih, airmata itu kering,
luka, raga-raga dan jiwa-jiwa tak berdaya,
terhempaslah aku...
hati menggerutu dan pikir jadi beku.
sampai saat ini, awan hitam enggan pulang, ia tenang di atas ubun-ubunku.

"aku pergi, jika di akalmu bukan ilusi. aku seketika hilang, jika di hati mu tak lagi khayal." bisik sang awan pada helaan nafasku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tentang cinta, mimpi, harapan, ... ah, cuma cerita !