Senin, 25 April 2011

Cinta Menyapaku, lagi...

Untuk empat belas pagi yang tak kau temui,
Untuk dua pekan dengan sapaan yang hilang,
untukmu, untukmu, untukmu,
Untuk rindu yang ku tunggu,
Engkau!
Ya, engkau, yang bersembunyi pada setiap angin yang meniupku,
Kau menggodaku dengan rindu itu.

Apa Kau sengaja memaksaku sepi selama itu?
Ah...
Kau khamir yang berlebihan bagi wanita pemimpi seperti aku,

Kau coba rasa pada detak pemompa darah ini, dag dig dug. dag dig. dug, mereka berlarian tak tentu patokan, hanya karena Kau memandang Aku.

Kemudian, tolong Kau pahami hatiku, ia mencipta rasa yang tak terdefinisikan, ia merekam setiap simpulan senyum darimu, terus, terus, semakin tak terdefinisi,

Kau harus merasa, sapamu memabukkan aku. pertanyaan-pertanyaan bodohmu itu, sungguh melemahkan logikaku.

Coba kau rasa hati dan nadiku ini...

Aku menikmati jiwamu,
setiap permainan mata, senyum, dan asa,
kujadikan itu dosa terindah,

Aku mendefinisikan Kau,
Kau kudefinisikan,
hanya padamu jantung ini malu,

Cinta, aku pun malu.
Aku hanya cinta.
Tak peduli kau sudah berpunya.

2 komentar:

tentang cinta, mimpi, harapan, ... ah, cuma cerita !