Rabu, 04 Mei 2011

Ragu

"Tuhan, aku hidup tapi merasa mati..."

Kini, perasaan pesimis menghantui hatiku. Ia mengobrak-abrik semua mimpi yang tersusun rapi berwarna. Karena cinta yang tak pernah menyatu pada jiwa, aku jadi selalu kalah diakhirnya "KAU TAK PANTAS", itu buatku, dan entah kata siapa. Kata si Pesimis kah? atau malah kata hatiku?

Aku yang mengunundang, bahkan kutanam sebuah harapan palsu, pada memori yang bersatu dengan khayal. Aku berlari sendiri tanpa cinta. Ibu, Bapak, Kakak, Adik, atau Kawan, aku kecewa, ah mengecewakan.

Langit menghiburku dengan hujan, dengan sapaan yang mendung. Hatiku mendingin, meratapi sesuatu yang orang tertawakan. Aku malu pada AKU. Aku malu pada seribu WAJAH ku. Aku malu pada CINTA ku. Aku malu, pada semuanya yang tak pernah orang tahu, yang tidak terselesaikan.

Hitam yang paling hitam, berkeliling berputar di mimpiku yang berantakan. Meminta menjadi putih, memaksa dijadikan putih, menamparku dengan merah. Aku tersiksa oleh warna putih, karena Ia merasa paling paling benar. Aku terpaksa mencari putih. Benci Aku, pada Aku.

Kemudian, aku diam dan mati. Dimanakah si Hidup? Ah. Ia dicuri si hitam, entah hitam yang mana. Hidupku DICURI!!! ah, tapi aku lupa, apa aku yang sengaja memberikannya pada si Hitam?. Lama aku mati, tertawa-tawa sendiri dengan rindu yang tak pernah terbalaskan. Aku benci, pada AKu.

Hitam, hitam, hitam, ia memaksaku. Memberi putih, dan aku tak punya. Aku memberi abu-abu.
AKU MEMBERI ABU-ABU, dan mimpiku teracak hitam.
Tuhan, tolong pegang hidupku.







--> aku butuh cinta. 0505111336

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tentang cinta, mimpi, harapan, ... ah, cuma cerita !